Mahasiswa Matematika dari Universitas Nahdlatul Ulama Blitar telah lolos dalam Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang diseleggarakan oleh Kementrian Riset dan Tegnologi (Kemenristekdikti)
Empat Mahasiswa tersebut adalah Indra Frasisca, Endah Setyowati, Garlika Asnora, dan Aisya Maduwirani. Dengan proposal yang berjudul JALU KLURUK (Jamu Celup untuk Seluruh Keluarga). Yaitu menciptakan obat tradisonal (jamu) yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat tanpa BKO (Bahan Kimia Obat) dan tidak menimbulkan efek samping. Dikemas dalam bentuk kantong layaknya seperti teh (teabag). Maka tidak akan ada endapan (residu).
Kenapa harus Jalu Kluruk ? Karena Produk Jalu Kluruk merupakan jamu yang praktis dan tidak meninggalkan residu. Konsumen untuk produk jamu ini adalah semua masyarakat, baik anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Karena selain menyehatkan, produk ini juga tanpa BKO (Bahan Kimia Obat). Jamu ini mengandung bahan alami dan tanpa pewarna. Yang menjadikan produk kami berbeda dengan produk yang sudah ada yaitu dari segi bentuk jamu, penyajian dan media penjualan.
Segmentasi pasar kami agar jamu ini bisa diterima dan bermanfaat bagi konsumen dari berbagai kalangan. Sebagai produk jamu “Jalu Kluruk” perlu memikirkan segmentasi pasar agar mempercepat laju perjualan produk ini sendiri. Dari segmentasi pasar, “Jalu Kluruk” lebih memilih strategi tempat, artinya produk makanan ini ditawarkan pada tempat tempat tertentu yang pasti membutuhkan. Segmentasi pasar “Jalu Kluruk” yang utama adalah apotek dan toko-toko.
Tim PKM ini berharap, dengan adanya Jalu Kluruk mampu memberikan manfaat. Karena selain menyehatkan, produk ini juga tanpa BKO (Bahan Kimia Obat).